Kontraspedia – Peristiwa perampokan yang menimpa seorang lansia terjadi di Perumahan De Nailla Village, Desa Mojosarirejo, Kecamatan Driyorejo, Kabupaten Gresik, Jawa Timur. Korban bernama Paulina Siahaya (69) harus mengalami pengalaman traumatis ketika dua orang tak dikenal masuk ke rumahnya, menyekapnya, dan membawa kabur sejumlah barang berharga. Kejadian ini berlangsung pada Senin, 6 Januari, di tengah kondisi hujan.
Menurut informasi yang dihimpun, saat kejadian korban sedang berada sendirian di rumah. Di tengah hujan deras, dua orang datang ke rumah korban dengan berpura-pura bertamu. Tanpa curiga, korban mempersilakan mereka masuk ke ruang tamu. Salah satu pelaku kemudian menanyakan keberadaan saudara laki-laki korban, yang disebut bernama Viki atau Victor. Sambil berbincang, korban beranjak ke dapur untuk menyiapkan minuman bagi tamunya.
Namun, niat baik korban justru berujung petaka. Ketika sedang di dapur, salah satu pelaku tiba-tiba menarik korban dengan paksa dan membawanya ke kamar tidur. Di kamar tersebut, korban disekap dengan mulut, tangan, dan kaki diikat oleh pelaku. Sementara itu, pelaku lainnya dengan leluasa mengacak-acak isi lemari korban. Mereka berhasil mengambil perhiasan berupa cincin, kalung, dan gelang emas dengan berat sekitar 25 gram, dua buah ponsel, serta uang tunai senilai Rp500 ribu.
Setelah memastikan korban tidak dapat bergerak, kedua pelaku kabur meninggalkan rumah dengan membawa barang-barang hasil curian. Beruntung, setelah pelaku pergi, korban berhasil melepaskan diri dari ikatan dan langsung meminta pertolongan kepada tetangganya yang tinggal di depan rumah.
Kapolsek Driyorejo, Kompol Musihram, mengonfirmasi kejadian tersebut dan menyatakan bahwa korban telah melaporkan peristiwa tersebut ke pihak kepolisian. Total kerugian yang dialami korban diperkirakan mencapai Rp15 juta. “Korban mengalami kerugian cukup besar dan saat ini kasusnya sudah ditangani oleh Polsek Driyorejo serta Polres Gresik,” ungkapnya.
Musihram juga menjelaskan bahwa pelaku diduga berjumlah dua orang. Saat ini, pihak kepolisian tengah melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk mengungkap identitas para pelaku dan mengumpulkan barang bukti yang relevan. “Kami menduga ada dua orang pelaku. Proses penyelidikan sedang berjalan untuk mengungkap kasus ini,” tambahnya.
Kejadian ini menjadi pengingat akan pentingnya kewaspadaan, terutama bagi para lansia yang tinggal sendirian di rumah. Pelaku kejahatan sering kali memanfaatkan kelemahan korban, seperti usia atau situasi rumah yang sepi, untuk melancarkan aksinya. Dalam kasus ini, kondisi hujan juga menjadi salah satu faktor yang memudahkan pelaku karena situasi sekitar cenderung lengang.
Pihak kepolisian mengimbau masyarakat, khususnya warga di sekitar Kecamatan Driyorejo, untuk selalu waspada terhadap orang asing yang bertamu tanpa alasan jelas. Selain itu, tetangga diharapkan saling peduli dan memperhatikan kondisi lingkungan sekitar demi mencegah terjadinya tindak kriminal serupa.
Kasus perampokan ini telah menambah daftar panjang kejahatan yang menargetkan kelompok rentan seperti lansia. Peran aktif masyarakat dan pengamanan ekstra dari pihak berwenang menjadi kunci dalam menekan angka kejahatan di wilayah tersebut.
Semoga proses penyelidikan yang sedang berlangsung dapat segera membuahkan hasil dan para pelaku berhasil ditangkap serta mempertanggungjawabkan perbuatannya di depan hukum. Sementara itu, korban yang telah mengalami kejadian traumatis ini diharapkan mendapatkan pendampingan dan dukungan, baik secara fisik maupun psikologis, agar dapat pulih dari pengalaman buruk yang menimpanya.