Jenis-Jenis Penyakit Genetik yang Paling Umum Terjadi

Penyakit Genetik

Hai sobat Kontraspedia! Sempatkah kalian mendengar tentang penyakit genetik? Penyakit ini diakibatkan oleh kelainan pada gen yang diwariskan dari orang tua ataupun terjalin akibat mutasi otomatis dalam DNA seorang. Sebagian penyakit genetik lumayan sangat jarang, sedangkan yang lain lumayan universal serta dapat pengaruhi banyak orang di dunia. Nah, kali ini kita hendak mangulas sebagian tipe penyakit genetik yang sangat universal terjalin. Ayo, ikuti hingga habis!

1. Thalassemia

Thalassemia merupakan penyakit kelainan darah yang terjalin akibat mutasi pada gen yang mengendalikan penciptaan hemoglobin. Dampaknya, badan tidak sanggup menciptakan hemoglobin dalam jumlah yang lumayan, sehingga menimbulkan anemia. Penyakit ini umumnya diwariskan dari orang tua serta lebih universal ditemui di wilayah dengan riwayat malaria besar, semacam Asia Selatan, Timur Tengah, serta Mediterania.

2. Hemofilia

Hemofilia merupakan kendala pembekuan darah yang menimbulkan pengidapnya gampang hadapi perdarahan yang susah menyudahi. Penyakit ini terjalin akibat mutasi pada gen yang mengendalikan aspek pembekuan darah. Umumnya, hemofilia lebih kerap dirasakan oleh pria sebab terpaut dengan kromosom X. Walaupun belum terdapat obat buat mengobati hemofilia, pengobatan penggantian aspek pembekuan darah bisa menolong mengatur gejalanya.

3. Down Syndrome

Down Syndrome merupakan keadaan genetik yang terjalin akibat terdapatnya kopian ekstra dari kromosom 21. Keadaan ini menimbulkan kendala pertumbuhan raga serta intelektual. Anak dengan Down Syndrome umumnya mempunyai karakteristik khas wajah tertentu serta tingkatan kecerdasan yang bermacam- macam. Walaupun demikian, dengan sokongan kedokteran serta pembelajaran yang pas, banyak orang dengan Down Syndrome bisa hidup secara mandiri serta produktif.

4. Kistik Fibrosis

Kistik Fibrosis (Cystic Fibrosis) merupakan penyakit genetik yang pengaruhi sistem respirasi serta pencernaan. Penyakit ini terjalin akibat mutasi pada gen CFTR, yang menimbulkan lendir dalam badan jadi lebih kental serta lengket. Dampaknya, saluran respirasi serta pencernaan bisa tersumbat, menimbulkan peradangan paru- paru serta kendala pencernaan kronis. Perawatan jangka panjang dibutuhkan buat menolong pengidap mengelola gejalanya.

5. Distrofi Otot Duchenne

Distrofi Otot Duchenne( Duchenne Muscular Dystrophy) merupakan penyakit genetik yang menimbulkan melemahnya otot secara progresif. Penyakit ini lebih kerap dirasakan oleh anak pria sebab terpaut dengan kromosom X. Indikasi umumnya mulai nampak semenjak anak umur dini, semacam kesusahan berjalan serta melemahnya otot. Walaupun belum terdapat obat yang bisa mengobati, pengobatan raga serta perawatan kedokteran bisa menolong memperlambat pertumbuhan penyakit ini.

6. Huntington’s Disease

Huntington’s Disease merupakan penyakit neurodegeneratif yang menimbulkan kendala gerakan, kognitif, serta mental. Penyakit ini diakibatkan oleh mutasi pada gen HTT serta umumnya mulai timbul pada umur berusia. Indikasi yang dirasakan antara lain kejang otot yang tidak terkontrol, kendala penyeimbang, dan pergantian sikap serta emosi. Dikala ini, belum terdapat obat buat menghentikan penyakit ini, namun pengobatan bisa menolong kurangi indikasi yang dirasakan pengidap.

7. Sindrom Turner

Sindrom Turner merupakan keadaan genetik yang cuma terjalin pada wanita, akibat hilangnya sebagian ataupun segala kromosom X. Pengidap sindrom ini umumnya mempunyai bentuk badan badan pendek, kendala pertumbuhan intim, serta permasalahan kesuburan. Walaupun tidak bisa dipulihkan, pengobatan hormon perkembangan serta estrogen bisa menolong tingkatkan mutu hidup pengidap.

8. Anemia Sel Sabit

Anemia Sel Sabit merupakan penyakit genetik yang pengaruhi wujud sel darah merah. Wajarnya, sel darah merah berupa bundar serta fleksibel, namun pada pengidap anemia sel sabit, sel darah merah berupa semacam bulan sabit yang kaku serta gampang menggumpal, menimbulkan perih serta permasalahan perputaran darah. Penyakit ini lebih universal terjalin pada generasi Afrika, Mediterania, Timur Tengah, serta India.

Kesimpulan

Penyakit genetik dapat terjalin sebab aspek generasi ataupun mutasi otomatis dalam DNA seorang. Sebagian penyakit bisa jadi tidak bisa dicegah, namun dengan deteksi dini serta perawatan yang pas, pengidap bisa menempuh hidup dengan lebih baik. Oleh sebab itu, berarti buat mengenali riwayat kesehatan keluarga serta melaksanakan pengecekan genetik bila dibutuhkan. Mudah- mudahan postingan ini berguna!

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

penyebab wajah pucat
Kesehatan

Wajah Terlihat Pucat? Ini Dia Penyebabnya yang Sering Nggak Disadari

Hai sobat Kontraspedia! Sempat tidak sih kalian berkaca terus kaget sebab wajah nampak lebih pucat dari umumnya? Sementara itu rasanya tidak ngapa- ngapain, tetapi muka jadi seperti kurang darah. Wajah pucat memanglah kerap buat kita takut, sebab dapat jadi sinyal badan lagi tidak dalam keadaan maksimal. Tetapi tenang dahulu, saat sebelum panik, ayo kita bahas […]

Read More
Mual di pagi hari
Kesehatan

Mengenal Penyebab dan Cara Mengatasi Mual di Pagi Hari

Hai sobat Kontraspedia! Sempat tidak kalian bangun pagi kemudian merasa mual tanpa alibi yang jelas? Rasanya perut bergejolak, kerongkongan serasa penuh, serta mau muntah. Wah, tentu buat tidak aman banget ya, terlebih jika wajib mengawali kegiatan setiap hari. Mual di pagi hari memanglah kerap berhubungan dengan ciri dini kehamilan, tetapi nyatanya penyebabnya dapat jauh lebih […]

Read More
tekanan darah tinggi
Kesehatan

Tenang dan Sehat: Cara Santai Menurunkan Tekanan Darah Secara Alami

Hai sobat Kontraspedia! Tekanan darah besar ataupun hipertensi memanglah dapat tiba tanpa indikasi, tetapi akibatnya dapat besar buat kesehatan. Mulai dari pusing tiba- tiba hingga resiko stroke serta penyakit jantung. Berita baiknya, tekanan darah dapat dikendalikan, apalagi diturunkan, dengan style hidup yang santai tetapi terencana. Ayo kita bahas bareng! Mengidentifikasi Apa Itu Tekanan Darah Tinggi […]

Read More