Kontraspedia – Direktorat Tindak Pidana (Dittipid) Narkoba Bareskrim Polri menegaskan komitmennya untuk menangkap Fredy Pratama, salah satu buronan narkoba jaringan internasional yang saat ini diketahui berada di Thailand. Brigjen Pol. Mukti Juharsa, Dirtipid Narkoba Bareskrim Polri, memastikan bahwa upaya penangkapan terhadap gembong narkoba ini akan terus dilakukan secara intensif.
“Fredy pasti akan kita tangkap,” tegas Mukti Juharsa dalam keterangannya di Jakarta pada Senin. Ia menjelaskan bahwa Thailand menjadi lokasi persembunyian yang sering digunakan oleh pelaku kejahatan narkotika. Negara tersebut diduga sebagai tempat favorit bagi para buronan internasional. Mukti menyebutkan bahwa masih ada banyak Daftar Pencarian Orang (DPO) dari kasus narkoba yang terlacak keberadaannya di Thailand.
Dalam upaya menangkap Fredy Pratama, Polri akan memperkuat kerja sama dengan Divisi Hubungan Internasional (Divhubinter) Polri. Melalui koordinasi ini, Polri berharap dapat melakukan penangkapan terhadap para buronan narkoba yang bersembunyi di Thailand. Mukti juga menyatakan bahwa langkah-langkah konkret sedang direncanakan untuk memastikan keberhasilan misi ini.
Kapolri Jenderal Pol. Listyo Sigit Prabowo turut memberikan perhatian besar terhadap kasus Fredy Pratama. Ia menyampaikan bahwa jajarannya telah diperintahkan untuk terus memburu keberadaan buronan yang menjadi salah satu otak dari jaringan narkoba internasional tersebut. Dalam konferensi pers pada 5 Desember 2024, Listyo menegaskan pentingnya kerja sama dengan pihak internasional, termasuk Interpol dan otoritas kepolisian di Thailand.
Meski jaringan narkoba Fredy Pratama telah beberapa kali diungkap oleh pihak kepolisian, ia tetap menjadi target utama yang harus segera ditangkap. Kapolri menekankan bahwa keberadaan Fredy Pratama di Thailand hanya masalah waktu sebelum ia berhasil diamankan. Penangkapan ini diharapkan dapat memberikan pukulan telak bagi jaringan narkoba yang dikendalikannya.
Fredy Pratama dikenal sebagai salah satu gembong narkoba terbesar yang berasal dari Indonesia. Ia telah menjadi buronan sejak tahun 2014 dan diduga mengendalikan distribusi narkoba lintas negara dari Thailand. Keberadaannya di Thailand memberikan tantangan tersendiri bagi Polri, mengingat kompleksitas penanganan kasus yang melibatkan kejahatan transnasional.
Meskipun demikian, Polri tetap optimistis bahwa melalui kerja sama dengan pihak berwenang di Thailand dan dukungan dari Interpol, penangkapan Fredy hanya tinggal menunggu waktu. Kasus ini menunjukkan betapa seriusnya Polri dalam menangani kejahatan narkoba, terutama yang melibatkan jaringan internasional.
Keberhasilan dalam menangkap Fredy Pratama diharapkan tidak hanya menjadi prestasi besar bagi Polri, tetapi juga memberikan dampak signifikan dalam melemahkan jaringan peredaran narkoba internasional. Langkah ini menunjukkan komitmen Polri dalam memberantas peredaran narkoba yang telah merusak generasi muda dan membawa dampak negatif bagi masyarakat secara luas.
Fredy Pratama bukan hanya simbol dari tantangan besar dalam memerangi narkoba, tetapi juga menjadi pengingat bahwa kejahatan transnasional memerlukan kerja sama lintas negara untuk menanganinya. Polri berkomitmen untuk terus melanjutkan perjuangan ini demi menciptakan lingkungan yang lebih aman dan bebas dari ancaman narkoba.